Selasa, 21 Oktober 2008

Tujuh Ciri Bahasa Tulis

1. Dalam pemakaian bahasa secara tertulis si pembicara (penulis) maupun si pendengar (Pembaca) kehilangan sarana komunikasi yang dalam pemakaian bahasa lisan memberikan sumbangan paling hakiki untuk terjadi dan berhasilnya komunikasi. Sarana tersebut biasanya disebut Supra Segmental ( Unlen Beck memakai istilah music) dan para linguistik dan ekstralingual. Yang dimaksud dengan supra segmental ialah Gejala intonasi (aksen, tekanan kata, tinggi rendahnya nada, dan keras lemahnya suara). Gejala tersebut sebagian merupakan unsur sistem bahasa yang bersifat fonemik. Sehingga langsung relevan dengan pemahaman stuktur kata dan kalimat, sebagian pula tidak langsung bersifat fonemik, tet api tidak kurang pentingnya untuk behasilnya komunikasi. Gejala semacam itu misalnya tekanan suara tertentu, lagu kalimat yang istimewa. Bicara yang cepat atau lambat, suara yang keras atau lirih. Disamping itu ada gerak-gerik tangan, mata, atau angota badan yang lain. Yang dapat menyokong dan turut menjelaskan pesan yang ingin disampaikan. Dari data semacam itu kita mengerti keadaan mental si pembicara. Apakah dia marah, senang, ataukah sedih. keber silan komunikasi tidak hanya bergantung efek sarana lingual saja. Pemahaman bahasa lisan adalah hasil pemakain bersama subtil dari data-data penegtahuan lingual dan ekstra lingual dari informasi adiktif. Visual dan kognitif (berdasarkan pengetahuan atau penafsiran).
2. Dalam bahasa tulis biasanya tidak ada kemungkinan hubungan fisik antara penulis dengan pembaca. Penulis harus mengucapkan sesuatu dengan lebih ekplesif, harus sejelas mungkin, dan juga harus hati-hati. Sedangak pembaca juga harus mengambil sikap yang lain. Melakukan tugas Interpletasi karena tidak adanya interaksi yang spontan sehingga lebih sulit.
3. Dalam bahasa teks tertulis seringkali, tidak hadir sebagian atau seluruhnya dalam situasi komunikasi. Contoh yang paling jelas adalah karangan atau surat anonim.
4. Teks tertulis juga mungkin makin lepas dari keterangan riferensi aslinya.. penulis mungkin membuat tulisanya berdasarkan situasi tertentu. Yaitu situasi pribadi atau situasi sosial. Tetapi pembaca tidak mengetahui situasi tersebut. Bahkan pembaca mengalami situasi yang lain sekali dialami penulis. Dengan membina situasinya sendiri sebagai pembaca dan berdasaran informasi yang terkandung dalam tulisan yang dibacanya.
5. Pembaca bahasa tulis punya keuntungan dapat menunda membaca atau membacanya berulang-ulang.
6. Teks tertulis prinsipnya dapat diproduksi dalam berbagai bentuk, Fotokopi, stesilan, buku, dan lain-lain. Yang berarti lingkungan orang yang terlibat dalam tindak komunikasi dengan bahasa tulisan pada prisipnya jauhlebih berat dan luas daripada situasi yang terdapat pada bahasa lisan.

Tidak ada komentar: