Dalam perumusan disadari adanya bahasa Melayu sebagai bahasa daerah dan perkembanganya di daerah dan di luar daerahnya sendiri sehingga menjadi apa yang disebut bahasa Indonesia. Di daerahnya sendiri bahasa Melayu ini juga di bahasa kebudayaan dan bahasa kesustraan. Bahasa tanda-tanda yang pertama tentang adanya bahasa melayu kuno seperti dikemukakan dalam piagam-piagam di Sumatra Selatan sekitar tahun 680 banyak mengandung bahasa Sanksekerta. Bahasa ini dipakai sebagai bahasa pengantar dalam penegtahuan dan kebudayaan dan masih terdapat bahasa Melayu demikian pada piagam di minagkabau pada abad-14.
Bahasa Melayu mempunyai kelenturan yang besar untuk menerima dan mencernah pengaruh dari luar, pengaruh bahasa tersebut bak dari bahasa daerah lainya atau dari bahasa asing. Sumpah Pemuda tahun 1928 adalah suatu manifesto politik yang juga menyakut bahasa. Yang mengunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, penamaan bahasa Melayu sebagai bahasa Indonesia tidak berdasarkan bahasa pada waktu itu. Tetapi juga memiliki arti politik ”dalam bahasa tidak berganti apapun kecuali pakaian”.
Apa yang disebut bahasa Indonesia pada waktu itu adalah melingkupi Bahasa Melayu daerah dengan dialek-dialek daerah luarnya. Bahasa melayu tumbuh dimasyarakat umum. Dalam Surat Kabar, perpustakaan, bahasa Melayu sekolah, bahasa Melayu Balai Pustaka, dan juga di pasar yang digunakan oleh para etnis Tionghoa dalam perdangangan dengan masyarakat Melayu.
Dalam perkembanganya bahasa Melayu ke bahasa Indonesia besar peranan surat kabar. Bahkan dapat dikatakan bahawa pers Indonesia telah mempelopori bahasa Indonesia diluar bahasa Melayu. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Adinotonegoro tentang bahasa Surat kabar, bahasa Indonesia dalam pers yang diucapkanya dalam kongres bahasa Indonesia 1954 di Medan;
” dari semenjak saya memasuki gelanggang kewartawanan, semenjak 30 tahun. Saya melihat keruyut-keruyut kening ahli bahasa Melayu bila sarjana-sarjana tata bahasa itu menjumpai gejala baru dalam bahasa Indonesia seperti pemakain kata”bisa, lumrah, justru, kenapa, dan bikin dan di zaman sekarang muncul kata tanpa, pengertian tidak dengan atau zander”.
Yang disebut dengan bahasa melayu klasik dalam dunia sastra adalah bahasa Melayu yang berasal dari kesastraan Johor atau Melayu riau. Di sebut klasik karena diangap sebagai bahasa kuno yang sempurna dan perlu dicontoh. Bahasa Melayu modern adalah bahasa Balai Pustaka yang berdasarkan Melayu klasik, sedangkan tata bahasa tidak banyak berubah atau tidak banyak beda dengan bahasa Melayu klasik.
Disebut modern karena baru dalam bahasa gaya dan cara peryataanya. Serta baru dan segar dalam jiwa serta semangatnya bahasa Melayu modern ialah yang kemudian disebut orang sebagai bahasa Indonesia saja. Bahasa Indonesia modern adalah bahasa di pakai diluar Balai Pustaka. Dalam pergaulan Suratkabar dan rapat-rapat, dalam buku-buku terbitan Balai Pustaka besar pengaruhnya bahasa Minangkabau, karena dari semula berdirinya tahun 1908 di redaksi umunya ditempatkan guru-guru yang berasal dari Minang Kabau. Dalam percakapan di penerjemahan bahasa buku juga bahasanya terlalu kaku. Seperti bahasa antar orang sederhana. Karena tidak adanya spotanitas, keluwesan, dan kesegaran.
Bahkan terasa ada kejangalan karena tidak cocok dengan lingkunganya sastra tersebut atau tempat seting dalam sastra. Karena mengunakan bahasa Melayu Minang Kabau, sangat jarang masukan seperti dialog dengan logat Jakarta atau bahasa Betawi. Seperti dalam novel ” Pertemuan Jodoh” ada selingan segar yang jarang sekali dijumpai pada awal karya yang diterbitkan oleh Balai Pustaka. Bahasa Indonesia akan bertambah kaya dengan anasir-anasi bahasa Daerah. Dalam tahun 1950 A.A. Foker, dalam pidatonya pengakuanya menjadi Guru Besar dalam ilmu perbandingan bahasa Indonesia di Universitas Indonesia. Membicarakan sifat-sifat dan fungsi bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Bahasa Indonesia sifatnya intelektual sedangkan bahasa daerah sifatnya emosional. Karena dalam bahasa Daerah terdapat tingkatan-tingkatan bahasa yang sangat terlihat terutama bahasa Jawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar