Rabu, 09 Juli 2008

Dasar-Dasar Filsafat Cina

Dasar-Dasar Filsafat Cina

Cina memiliki tradisi filsafat yang tua dan indepeden. Lingkungan budaya cina berlainan dengan Eropa, India, dan Arap, menghasilkan perbedaan gagasan, keyakinan, dan cara pikir kebudayaan lain. Perbedaan-perbedaan itu sekaligus memunculkan perbedaan dalam sifat dan konsep filsafat cina.
Pada awalnya filsafat cina merupakan ajran-ajaran yang diyakini sebagai penuntun hidup individu dan masyarakat. Peran ajaran-ajaran itu dapat disertakan dengan agama. Ajaran-ajaran Confucius, misalnya pada awalnya merupakan petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus berperilaku. Ajaran-ajaran ini diterima sebagai agama, ajaran-ajaran Confucius, misalnya pada awalnya merupakan petunjuk-petunjuk tentang bagimana manusia berperilaku. Ajaran-ajaran ini diterima sebagai suatu kepercayaan, suatu dogma yang diterima kebenaranya. Namun memasuki masa sekarang ajaran itu mulai dipertanyakan, dianalisis, dikembangkan, dan diterapkan pada berbagai bidang kehidupan masyarakat modern dinamika pembahasan ajaran-ajaran itu menjadi semacam lahan pemikiran yang subur. Menjelmalah ajaran-ajaran itu menjadi filsafat, meskipun masih banyak ahli filsafat yang keberatan untuk mengolongkan ajaran-ajaran cina menjadi filsafat.
Menurut Olsen 1984 , salah satu konsep dalam filsafat cina yang amat penting dan menonjol Dao yang menjadi dasar; Konfucianisme, Daoisme, dan Chan.
Keterangan tentang terbentuknya alam semesta menurut alam semesta dalam pemikiran Cina terdapat dalam kitap Yi Jing. Kitap ini menunjukan dan menjadi rujukan utama untuk memahami konsep kosmologi. Di dalamnya juga terdapat penjelasan tentang Dao dan kaitanya dengan hukum alam.
Menurut salah satu penafsiran terhadap kitap Yi Jing pada awalnya kehampaan saat belum ada dunia, belum ada apa-apa. Untuk sekian waktu yang ada hanyalah kehampaan serta kekosongan. Ada juga yang menyebutkan masa ini sebagai dunia pikiran. Kehamparan lalu disusul oleh kekacauan. Tiba-tiba menjadi tidak teraturan. Kehampaan berganti dengan kekacauan dengan tingkatan tinggi. Setelah terjadi kekacauan munculah gas yang disusul oleh energi, serta materi Qi. Gas dan materi ini tidak memiliki bentuk yang jelas bergerak secara bebas saling bertabrakan dan menimbulkan keteraturan hukum alam atau azas alam(Li). Hukum ini mengatur materi yang tersebar di alam namun belumlah sempurna dan hanya berupa benda langit secara umum saja. Perubahan (Yi) terjadi untuk menyempurnakan alam pembentukanya benda-benda alam.
Fungsi dari alam semesta mencapai kesempurnaan setelah mencapai atau munculnya Tai ji yang merupakan perpaduan unsur ying dan yang. Perpaduan unsur ini yang menjadikan alam menajdi seimbang dan harmonis. Tai Ji ada dimana saja dalam alam ini. Yin mengandung sifat-sifat ; diam, beku, padat, gelap, betina, dingin, menyerap, lembut. Dan sifat Yan merupakan gerak,cair, terang, jantan, panas, menentang, keras, dan gerak.
Tai Ji memunculkan 5 unsur alam pembentuk dunia dan isinya. Kelima unsur alam itu adalah api, air, tanah, logam, dan kayu. Perbedaan kosentrasi dan serajat lima unsur itu menyebabkan adanya perbedaan pada benda-benda.Derajat dan kosentrasi lima unsur pada manusia berbeda dengan pada hewan atau benda lainya.
Dengan adanya Tai ji yang mengandung Yin-Yang alam semesta dapat mengatur dirinya, pada dasarnya alam semesta dapat mengatur dirinya secara harmoni. Cara kerja alam selalu mengutamakan keharmonian. Jika ada kekacauan, maka penyebabnya adalah manusia karena alam semesta mengandung kebaikan dan harmonisasi.
Konsep Ying dan Yang juga berpengaruh dalam memberi arti pada Dao. Dalam pengertian ini. Dao diartikan sebagai satu yang berarti keseimbangan sempurna karena mengandung Ying-Yang dengan kesempurnaanya.
Proses pengahasilan isi alam dari Dao tetap dirujuk namun maknanya mengalami perluasan sesuatu yang sesuai dengan penafsiran masing-masing filsuf. Secara harfiah Dao dapat berarti jalan namun makna yang dikandungnya lebih dari sekedar pengertian jalan makna dapat digali dari cara penuliusanya yang tertua aksara Dao tertulis.
Kepala
Jalan
Kaki manusia
Dari simbol aksara Dao dapat ditarik pengertian bahwa Dao menunjukan seorang pemimpin dan pengikutnya bersama-sama menempuh sebuah jalan. Cara perangkaian rabut pada kepala mengisayratkan kepala pemimpin.
Jalan Dao adalah hakikatnya berarti metode dari terjadi atau terciptanya sesuatu. Dao merunjuk pada cara melakukan sesuatu bagi manusia agar tercipta dan tercapai kebajikan. Dalam hubunganya dengan aturan tingkah laku manusia ada tiga :
1.Sebagai tatacara alam atau semesta mengekspresikan harmoni(he)
2.Sebagai tatacara kehidupan insani yang sesuai dengan susunan alam ; maksudnya adalah tatacara manusia dengan kodartnya.
3.Sebagai tatacara yang diukuti manusia karena keputusanya sendiri atau karena kodart subyektif. Maksudnya adalah bahwa walaupun barakar pada diri manusia itu sendiri, Dao harus dicari dan dikejar. Hanya orang tertentu saja yang dapat mencapainya.
Dari pengertian diatas padadasarnya Dao adalah realitas dalam kehidupan yang digyunakan pada aliran filsafat cina.

Tidak ada komentar: