Rabu, 04 November 2009

Antara Krisis Pangan dan Krisis Sosial



Hot Topic Mon, 07 Apr 2008 14:22:00 WIB 

Harga kebutuhan pangan dunia kini tak menentu, banyak faktor yang mempengaruhi kenaikan tersebut. Salah satu penyebanya adalah meningkatnya permintaan akan pangan yang tidak diimbangi dengan produksi untuk menutup permintaan tersebut.

Bagi Indonesia sendiri, kenaikan harga pangan dunia ini tentunya sangat mempengaruhi kebutuhan pangan dalam negeri. Efeknya berbagai kebutuhan pangan naik begitu cepat. Jika hal ini dibiarkan, bukan tidak mungkin bangsa Indonesia yang dulu terkenal dengan sebutan negara yang gemah ripah loh jinawi ini akan mengalami krisis pangan. Jika kita lihat ke depan, sepertinya memang makin hari krisis pangan ini mulai dirasa oleh sebagian rakyat Indonesia. Sebenarnya krisis pangan ini tidak akan terjadi jika pemerintah tanggap dengan berbagai kejadian alam yang sudah terjadi di Indonesia. 

Ini dilihat dari beberapa tanda-tanda awal yang sebenarya sudah bisa kita rasakan di tahun lalu yang jika dibiarkan akan mengakibatkan krisis pangan. Kekacauan musim hujan dan musim kemarau, keterlambatan tanam, dan siklus panen yang bersamaan dengan musim hujan plus ditambah dengan kebutuhan pangan dunia yang harganya makin tinggi.

Jika pada tahun-tahun awal itu pemerintah serius menangani tanda-tanda ini, krisis pangan yang terjadi saat ini bisa diantisipasi dengan lebih baik. Sehingga tahun ini kita tidak terlalu panik dengan melonjaknya berbagai bahan pangan yang dibutuhkan oleh rakyat. Sayanganya, pemerintah terlihat kurang serius dalam menyikapi. Sehingga antrian untuk mendapatkan bahan kebutuhan pangan terjadi di beberapa wilayah Indonesia.

Untuk menanggulangi masalah ini, pemerintah seharusnya membuat manajemen cadangan pangan pokok dari tingkat nasional, tingkat daerah, dan tingkat rumah tangga. Dengan terciptanya managemen ini, kemungkinan akan kurangnya bahan pangan akan bisa dihindari. Karena jika masalah pangan ini tidak diatasi dengan baik. maka bukan tidak mungkin krisis sosial akan melanda bangsa ini.

Untuk mewujudkan cadangan pangan, pemerintah daerah secara berkala membangun dan mengembangkan gudang penyimpanan logistik pangan di daerahnya masing-masing. Berhubung tidak semua daerah otonom mempunyai kemampuan untuk menghasilkan pangan pokok secara mandiri, maka daerah yang surplus pangan harus bekerja sama dengan daerah yang minus untuk menjamin langkah intergratif dalam pengelolaan cadangan logistik nasional.

Ketahanan pangan ini sangatlah penting, karena ini merupakan kunci utama untuk meningkatkan kedaulatan pangan di negeri ini. Caranya adalah dengan meningkatkan kualitas produksi pertanian, menjaga stabilitas harga sehingga tidak terpengaruh oleh harga pangan dunia. Kebijakan dari kalangan pemerintah yang peduli dengan nasip para petani juga memegang peranan yang tak kalah pentingnya. Karena yang terjadi selama ini justru naiknya kebutuhan pangan ini, menjadikan kaum petani makin sulit. Para petani tidak lagi bisa menikmati hasil panennya. Karena meski harga beras naik, namun harga gabah terkadang masih berada di bawah harga minimum pembelian bulog. Kesulitan inilah yang membuat frustasi di kalangan para petani.

Memang selama ini pemerintah sangat optimis dengan berbagai skenario yang telah disahkan, namun pemerintah seyogyannya harus tetap mengedepankan kebutuhan rakyat yang memang menginginkan kestabilan harga pangan ini. Karena dalam kenyataan saat ini, rakyat telah mengalami masa sulit. Jadi apapun keputusan yang dilakukan oleh pemerintah, yang diinginkan rakyat hanya satu, yaitu turunnya harga kebutuhan pangan.

Bukankan keberhasilan sebuah pemerintah itu terlihat dari meningkatnya kesejahteraan rakyat, dan kesejahteraan yang paling nyata tidak lagi terlihat antrian untuk membeli sembako (murah) dan tidak ada lagi usaha kecil dan menengah yang gulung tikar akibat gejolak harga. (ida)

Gambar:www.mongabay.com



Sumber: CBN

Tidak ada komentar: