Sabtu, 31 Oktober 2009

Jenazah Munti Dibawa Estafet Tangan

Jenazah Munti Dibawa Estafet Tangan
 
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Langkanya lapangan kerja di dalam negeri dan dominannya struktur tenaga kerja tak terdidik membuat Indonesia masih mengandalkan TKW sebagai sumber devisa penting
Artikel Terkait: 
Jenazah Belum Jelas, Keluarga Munti Bingung
TKW yang Disiksa di Malaysia Akhirnya Meninggal
Mennakertrans Akan Tuntut Majikan Munti
TKW di Malaysia Dibotaki dan Tidur di WC
Sabtu, 31 Oktober 2009 | 19:24 WIB

JEMBER, KOMPAS.com - Kedatangan jenazah TKW Munti binti Bani (47) di Dusun Pondok Jeruk Barat, Desa Wringin Agung, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (31/10) petang, disambut isak tangis keluarga almarhumah yang sudah menunggu lama di rumah duka.
   
Jenazah Munti tiba di rumah duka sekitar pukul 16:30 WIB, namun perjalanan ambulans menuju rumah duka mengalami kesulitan karena sepanjang jalan menuju rumah duka banyak warga yang ingin melihat lebih dekat jenazah almarhumah. 
   
Perwakilan keluarga Munti, Digdoyo, mengatakan, keluarga sudah menunggu terlalu lama pemulangan jenazah, bahkan ratusan warga di sekitar desa juga memadati rumah duka. "Peti jenazah akhirnya diangkat dan dibawa secara estafet melalui tangan warga satu ke tangan warga lainnya hingga rumah duka," kata pria yang akrab disapa Yoyok itu.
   
Sejak terdengar ambulans yang membawa jenazah Munti menuju rumah duka, keluarga sudah menangis histeris atas meninggalnya TKW yang sudah bekerja selama enam tahun di Malaysia tersebut.
   
Salah satu anak almarhumah Munti sempat pingsan ketika peti jenazah dibuka di rumah duka karena menahan sedih yang sangat mendalam. "Anak almarhumah sempat pingsan ketika peti jenazah dibuka beberapa menit, seluruh keluarga menyaksikan hal itu," katanya.
   
Setelah tiba di rumah duka, jenazah dishalatkan di masjid terdekat oleh seluruh keluarga dan warga yang hadir. "Kami segera memakamkan jenazah almarhumah di tempat pemakaman umum (TPU) Dusun Pondok Jeruk Barat, sekitar 200 meter dari rumah duka," ujarnya.
   
Perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, beberapa perwakilan dari Kementrian yang terkait dengan persoalan TKW, dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Timur juga tampak dalam rombongan jenazah Muntik. "Kami berharap seluruh hak-hak TKW Muntik bisa diterima keluarga, termasuk gaji yang belum dibayar majikan Munti," kata Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Jawa Timur, Muhammad Cholily yang juga menyambut kedatangan jenazah Munti di rumah duka.
   
Seluruh pejabat di instansi terkait yang memproses hak Munti, lanjut dia, harus menyampaikan kepada keluarga almarhumah Munti dengan jelas dan transparan terkait dengan hak-hak yang diterima almarhum selama menjadi TKW di Malaysia.

Tidak ada komentar: