Selasa, 16 Desember 2008

Hastuti, Sri. 1985. Ringkasan Sejarah Sastra Indonesia. Yogyakarta: Intan Pariwara.

Tokoh Angkatan 45
1.Chairil Anwar
Ia seorang penyair. 
Mulai aktif mengarang semenjak jaman Jepang
Sesudah H.B. Jassin menafsirkan sajaknya dan keterangan Sutan Syaril pada tahun 1947 ia menjadi terkenal.
Sajaknya perna diterjemahkan oleh Dorlf Verspoor dalam bahasa Belanda pada majalah Orientasi, dan juga bahasa Inggris, Spayol, dan Italia.
Karyanya; Deru Campur Debu(1949), Kerikil Tajam dan Yang Terhempas dan Yang Terputus, Tiga Menguak Takdir(diterbitkab Balai Pustaka tahun 1950 bersama Asrul Sani dan Rivai Apin sesudah ia meniggal)
2.Asrul Sani
  Ia dilahirkan tanggal 10 Juni 1926 di Riau, Sumatera. Walaupun ia seorang sastrawan pendidikanya adalah sekolah Kedokteran pada Kedokteran Hewan Bogor. Ia adalah orang yang memiliki banyak pengalaman, pada zaman Revolusi ia ikut pergerakan memimpin Laskar Rahyat. Bersama Rivai Apin ia mendirikan majalah Gelanggang. Pada tahun 1952 ia pergi ke belanda. Karyanya:
a.Catatan Atas Kertas Merah Jambu
b.Surat Singkat Tentang Esai, dan lain-lain
3.Rivai Apin
  Ia dilahirkan pada 30 Agustus 1927 di Padang, Sumatera. Pendidikan SMTA. 
Ia adalah seorang penyair dan penulis esei. Tetapi karyanya terutama puisi belum sematang Chairil Anwar.
Aktif dalam dunia film dan seni lukis.
Seorang nihilis-emosionil sebab tidak tahu apa yang harus diperbuatnya untuk dunia ini,
Tak perduli karanganya, dan mencemooh semuanya
4.Pramudya Ananta Toer
  Pramudya dilahirkan 6 Februari 1925 di Blora, Jawa Tengah. Pendidikanya hanyalah SR secara resmi. Tetapi ia menguasai bahasa Belanda dengan baik. Dan juga menguasai bahasa Rusia dengan baik. Ia perna menjadi pegawai Domei pada jaman penjajahan Jepang. Redaksi minguan Sadar dan Balai Pustaka. Karyanya pada awalnya masih biasa saja bahkan pada tahun enam puluhan hampir semua karyanya bertendes, karena ia ikut Lekra yang nota bene bagian dari PKI. Ia adalah satu-satunya orang Indonesia yang perna di nominasikan hadia Nobel Sastra. Tetapi sampai akhir hayatnya ia hanya dinominasikan saja. Tanpa perna memenangkanya. Karya terbaiknya adalah tetra logi pulau Buru. Dan novel sejarah Arus Balik.
5.Idrus
6.Akhdiat Karta Miharja
7.Utuy Tatang Sontani
8.Sitor Situmorang
9.Mochktar Lubis
10.S. Rukiah
11.Waluyati ( Lousie Waluyati Hatmaharsoyo)
12.Aoh Kartahadimaja
13.Mohamad Rustamdi Kartakusuma
14.Trino Sumarjo
15.Surandal Abdul Manan
16.Ida Nasution
17.Siti Nuraini
18.Zubaidah Zubro
19.Drs. Hans Baque Yassin(H.B. Jassin)  
1.Pembagian Golongan Angkatan Sesudah Perang
1. Gelangang 
  Didirikan oleh Chairil Anwar pada tanggal 19 November 1946, gelangang adalah kumpulan sastrawan, pelukis, dan komponis.
Anggota Sastrawan:
1.Chairil Anwar, 2. Rivai Apin, 3. Idrus, Sitor Situmorang, 4. Sitor Sitomorang, 5. Muchtar Lubis, 6. Usmar Ismail, 7. Aoh Kartahadimaja, 8. Ida Nasution, Siti Nuraini, 10. Asrul Sani, 11. M. Akbar Juhana, 12. Pramudya Ananta Toer, 13. H.B. Jassin, 14. Utuy Tatang Sontani, 14. Akhdiat Kartamiharja, 15. Rukiah, 17. Waluyati.
Anggota Pelukis:
1.Moktar Apin
2.Baharuddin
3.Henk Ngantung
Anggota Komponis:
1.Amir Pasaribu
2.Cormel Simanjuntak
Cita-citya Gelangang;
1.Human Dignity
2.Manusia Universal
3.Tangung Jawap Perorangan
4.Vitalitas  
2. Lembaga Kebudayaan Islam  
  Cita-cita membangun dan megembangkan kesastraaan Islam pada masa itu karena belum terang menampakan coraknya. Ikatanya kurang tegug, karena banyak pengarang dari LKI banyak juga yang turut mengarang dalam majalah yang bersifat umum. Misalnya majalah; Siasat, Indonesia.
Anggotanya adalah Mohamad Diponegoro, Bahrun Rangkuti, Hamka, Tamarjaya. Kesimpulanya badan kebuyaan ini menolak prisip bahwa I’art paur I’art dengan sendirinya mendukung seni bertendens. Ada beberapa organisasi kesustraan Islam lainya misalnya: a. Himpunan Peminat Sastra Islam, b. Badan Kongres Kebudayaan Islam. Keduanya didirikan saat Kongres Kebudayaan III di Solo. Dan majalahnya adalah; Media HMI, Criterum PTAIN.
3. Lembaga Kebudayaan Kristen Katolik
  Sedikit yang menghasilkan penyair dan pengarang yang bercorak Nasrani. Antara lain adalah Y.E. Tatengka, Sitor Situmorang. 
8. Roman Picisan (Roolvink) 
  Di ambil dari kumpulan karangan yang dipersembahkan kepada Van Ronkel waktu ia berumur 80 tahun 1 Agustus 1950. Yang diberi nama ” Bingkisan Budi”, nama roman picisan di ambil dari nama Stuivesrroman( roman 5 sen-an). Ini adalah buku yang berisi tentang cerita yang bersambung.
Roman picisan diterbitkan secara berseri.
Diterbitkan oleh badan tertentu.
Di pimpin oleh pengarang yang tetap.
Di bantu oleh beberapa pengarang yang mengunakan nama samaran.
Sifat roman picisan dramatis, sering mempunyai kebenaran sejati, meskipun juga sering memiliki banyak fantasi. Cerita mungkin berbeda tetapi gaya penyampainya sama.
Mengapa roman picisan disebut sebagai roman yang kerang bermutu karena seringnya banyak fantasi di dalamnya, gaya bahasa yang tidak terpelihara dan seringya salah cetak karena tengang waktu yang singkat. Komposisi tidak memuaskan, pelaku utama sering ganti nama. Pengarang hanya ingin memenuhi selera pembaca.
12. Epik dan Lirik
  Epik, adalah cara penyampaian suatu kejadian atau keadaan dalam uraian yang bersifat objektif. Perasaan pengarang sendiri tidak boleh diragukan. Kejadian yang sebenarnya saja yang harus disampaikan. Ada hubunganya dengan epos(cerita kepahlawanan). Contohnya adalah; Amir Hamzah: Hang Tuah, dan Wiyasa: Mahabarata.
  Lirik berasal dari kata lyra, dari bahasa Yunani yang memiliki arti kecapi. Lirik adalah cara untuk menyampaikan cerita secara subjektif. Penegrtian secara subjektif disini diragukan karena pengarang tidak melihat dengan sendiri tetapi dengan perasaanya dan kesubjektifan. Dongeng dan hikayat diganti dengan roman.  

Tidak ada komentar: