Rabu, 26 November 2008

HIDEGGER DAN MISTIK KESEHARIAN,

HIDEGGER DAN MISTIK KESEHARIAN, suatu pengantar menuju sein und zeit
Budi Hardiman, KPG, Jakarta, september 2003
Kematian sudah menyosong Dasein sejak ketelemparanya. “Begitu seorang manusia lahir,” lanjutnya, ia sudah terlalu tua untuk mati. Manusia—demikian sebutan Hidegger-adalah Ada-menuju kematian(90)
Tentu saja yang dimaksud dengan kematian dalam peryataan Heidegger tersebut bukan kematian fisik, melainkan kemungkinan untuk mati. Orang memang pasti mati-kita tahu dari keseharian das man-tetapi orang tak tahu kapan dan bagaimana, maka kematian secara ekstisensial tidaklah pasti. Kecemasan akan kematian inilah yang muncul dalam momen eksentisial, menyembul keluar dari keseharian das man. Kecemasan itu adalah kecemasan akan kemungkinanya sendiri.(91)
Demikian juga rasa cemas yang muncul di saat orang harus mengambil keputusan penting untuk masa depanya. Itulah yang dimaksud menyembul ke luar dari kolam keseharian.(66)
Hanurawan. 2004. Psikologi Pendidikan. Malang. FIP UNM Syah Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta. Rosda.

Tidak ada komentar: