Kamis, 08 Januari 2009

Candi

http://students.ukdw.ac.id/~22023009/prambanan.html
prambanan imagePeninggalan Hindhu terbesar di Jawa Tengah dan Daerah IstimewaYogyakarta ini terletak lebihkurang 17 kilometer disebelah timur laut Yogyakarta. Candi Prambanan merupakan komplek percandian dengan candi induk menghadap ke arah timur , dengan bentuk secara keseluruhan menyerupai gunungan pada wayang Kulit setinggi 47 meter. Agama Hindhu mengenal Tri Murti yang terdiri dari Dewa Brahma sebagai Sang Pencipta, Dewa Whisnu sebagai Sang Pemelihara, Dewa Shiwa sebagai Sang Perusak. Bilik utama dari candi induk ditempati Dewa Shiwa sebagai Maha Dewa sehingga dapat disimpulkan bahwa candi Prambanan merupakan candi Shiwa. Candi Pramabanan atau Candi Shiwa ini juga sering disebut sebagai candi Roro Jonggrang berkaitan dengan Legenda yang menceriterakan tentang seorang dara yang Jonggrang ( jangkung ) Putri Prabu Boko , Raja ini membangun kerajaannya di atas bukit sebelah selatan komplek candi Prambanan, bagian tepi candi dibatasi dengan pagar langkan yang dihiasi dengan relief cerita Ramayana yang dapat dinikmati dengan berperadaksina ( berjalan mengelilingi candi dengan pusat candi selalu di sebelah kanan kita ) melalui lorong itu , ceritera berlanjut pada pagar langkan candi Brahma yang terletak kiri ( sebelah selatan ) candi induk. Sedang pada pagar langkan candi Whisnu yang terletak disebelah kanan (sebelah utara ) candi induk, terdapat relief ceritera Kresna Dwipayana yang menggambarkan tentang kisah masa kecil Prabu Khrisna sebagai penjilmaan ( titisan ) Dewa Whisnu dalam membasmi keangkara murkaan yang hendak melanda dunia. Bilik candi induk yang menghadap ke arah utara berisi patung Durga, permaisuri Dewa Shiwa. tetapi umumnya masyarakat menyebut sebagai patung Roro Jonggrang, yang sebelumnya tubuh hidup dari putri cantik itu yang dikutuk oleh Ksatria Bandung Bondowoso , untuk melengkapi kesanggupannya menciptakan seribu buah patung dalam waktu satu malam .

Candi Brahma dan candi Whisnu masing - masing hanya memiliki satu buah bilik , yang ditempati oleh patung dewa - dewa yang bersangkutan. Dihadapan ketiga candi dari Dewa Trimurti itu terdapat tiga buah candi yang berisi wahana atau kendaraan ketiga dewa tersebut, Ketiga dewa itu kini dalam keadaan rusak dan hanya candi yang ditengah ( didepan candi Shiwa ) yang masih berisi patung seekor lembuyang bernama Nandi ( kendaraan dewa Shiwa ) . Patung Angsa sebagai kendaraan Brahma dan patung Garuda sebagai kendaraan dewa Wishnu yang diperkirakan dulu mengisi bilik - bilik candi yang terletak dihadapan candi kedua Dewa itu, kini telah hilang . Keenam candi itu merupakan kelompok yang saling berhadap - hadapan , terletak pada sebuah halaman berbentuk bujur sangkar , dengan sisi panjang 110 meter. Di dalam halaman masih berdiri candi - candi lain, yaitu 2 buah candi pengapit dengan ketinggian 16 meter yang saling berhadapan, yang sebuah berdiri di sebelah Utara dan yang lain berdiri di sebelah selatan, 4 buah candi kelir dan 4 buah candi sudut.

Halaman dalam yang dianggap masyarakat Hindhu sebagai halaman paling sakral ini, terletak di tengah halaman tengah yang mempunyai sisi 222 meter, dan pada mulanya berisi candi - candi perwara sebanyak 224 buah berderet -deret mengelilingi halaman dalam tiga baris ,. Diluar halaman tengah ini masih terdapat halaman luar yang berbentuk segi empat dengan sisi sepanjang 390 meter, Komplek candi Prambanan dibangun oleh Raja - raja Wamca (Dinasty ) Sanjaya pada abad ke 9 dan kini merupakan obyek wisata yang dapat dikunjungi setiap hari antara pukul 06.00 - 17.30. Komplek candi Prambanan terletak hanya beberapa ratus meter dari jalan Raya Yogya - Solo yang ramai dilintasi kendaraan umum.

Best in 800*600 Resolution
Copyright Michael Budianto 2004
22023009


http://students.ukdw.ac.id/~22023009/prambanan.htmlhttp://students.ukdw.ac.id/~22023009/prambanan.htmlhttp://students.ukdw.ac.id/~22023009/prambanan.html




 Candi Prambanan
Sebagai peninggalan kebudayaan Hindu terbesar di Indonesia, Candi Prambanan memang memiliki pesona keindahan tersendiri. Sebab selain bentuk bangunan dan tata letaknya yang menakjubkan, candi Prambanan juga menyimpan kisah sejarah dan legenda yang sangat menarik wisatawan. Tak heran bila candi yang terletak di tepi jalan raya 17 Km dari Yogyakarta menuju Solo ini menjadi obyek wisata andalan bagi kedua kota tersebut.
  Komplek candi yang dibangun pada abad 9 M ini memiliki tiga bangunan utama berarsitektur indah setinggi 47 meter. Ketiga bangunan tersebut melambangkan Trimurti, yaitu ajaran tentang tiga dewa utama yang terdiri dari Candi Siwa (Dewa Pelebur) di tengah,
Candi Brahma (Dewa Penjaga) di selatan, dan Candi Wisnu (Dewa Pencipta) di utara. Kemudian di depan bangunan utama ini terdapat tiga candi yang lebih kecil sebagai perlambang Wahana (kendaraan) dari Trimurti. Ketiga candi tersebut adalah Candi Nandi (kerbau) yang merupakan kendaraan Siwa, Candi Angsa kendaraannya Brahma, dan Candi Garuda kendaraan Wisnu.

Para wisatawan juga dapat melihat dan mengikuti kisah cerita Ramayana yang reliefnya dipahatkan searah jarum jam pada dinding pagar langkan Candi Siwa dan bersambung di Candi Brahma. Sedangkan pada pagar langkan Candi Wisnu dipahatkan relief cerita Krisnayana.

Legenda Candi Prambanan

Memasuki Candi Utama (Candi Siwa) dari arah utara, wisatawan juga dapat melihat patung seorang putri cantik bernama Roro Jonggrang. Menurut legenda, Roro Jonggrang adalah putri Raja Boko yang ingin dinikahi oleh Bandung Bondowoso, seorang lelaki perkasa Putra Raja Pengging. Roro Jonggrang yang tidak mencintai Bandung, berusaha menolak pinangan ini dengan mengajukan syarat agar dibuatkan seribu candi dalam satu malam.

Dengan kekuatan supranatural, Bandung menyanggupi syarat tersebut dan hampir berhasil menyelesaikan tugasnya. Roro Jonggrang yang panik, berusaha menggagalkan keberhasilan ini dengan mengerahkan para wanita desa untuk membakar jerami dan menumbuk padi sehingga suasananya berubah seperti pagi hari.

Mengira tenggat waktunya telah berakhir, semua kekuatan supranatural yang membantu Bandung berlarian. Tak ayal, pekerjaan yang nyaris selesai akhirnya terbengkalai. Kegagalan ini tentu saja membuat Bandung murka. Dan karena tidak dapat menahan amarahnya, Bandung mengutuk Roro Jonggrang menjadi sebuah patung.

Kisah legenda tersebut secara lengkap dapat wisatawan lihat di gedung Museum yang berada di dalam lokasi Candi Prambanan. Sebab selain memiliki ruang Audio Visual yang memutarkan film selama 15 menit tentang sejarah ditemukannya Candi Prambanan hingga proses renovasi dan purna pugarnya secara lengkap, Museum ini juga memamerkan koleksi benda-benda arkeologi serta perhiasan-perhiasan peninggalan raja Mataram kuno yang ditemukan di Wonoboyo, Klaten.
http://www.klaten.go.id/pariwisata.shtml



UNESCO Mendata Kerusakan Candi Prambanan
Selasa, 06 Maret 2007 | 19:09 WIB

TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Direktur UNESCO Hubert Gijzen beserta sejumlah ahli renovasi bangunan bersejarah mengunjungi kompleks candi Prambanan, Selasa. Mereka melihat langsung tingkat kerusakan candi akibat gempa 27 Mei 2006, sekaligus mengumpulkan bahan untuk menentukan strategi rehabilitasi bangunan peninggalan purbakala itu.

Turut serta dalam rombongan antara lain Prof Giorgio Crocci (UNESCO Italia), Richard Engelhardt (UNESCO Asia-Pasifik), Ahmad Katoah (Sekretaris 1 Kedutaan Besar Kerajaan Arab Suadi di Jakarta) serta Hari Untoro Dradjat (Direktur Jenderal Sejarah dan Purbakala Departemen Kebudayaan dan Pariwisata).

Setelah menerima penjelasan singkat tentang kompleks candi melalui sejumlah foto, rombongan memasuki halaman candi induk Prambanan. Dua buah ratna (puncak candi) tampak masih tergeletak di halaman, sementara reruntuhan yang lebih kecil sudah dikumpulkan di luar candi. Mereka juga sempat meninjau retakan vertikal yang terjadi di Candi Siwa dan Candi Brahma (dua buah candi utama).

Selain ke candi induk, rombongan juga mengunjungi candi Sewu, candi Budha yang turut rusak berat. Di lokasi ini, sejumlah pejabat UNESCO mengambil gambar kerusakan candi dari jarak dekat.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Condroyono pernah mengungkapkan, renovasi Prambanan memerlukan dana sekitar Rp 300 miliar. Heru C.N 
http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2007/03/06/brk,20070306-94891,id.html

CANDI PRAMBANAN

imagePrambanan adalah sebuah daerah yang indah dan subur. Pada jaman kuno, Prambanan merupakan sebuah ibukota - yang sekarang dikenal sebagai “Kraton Boko” - berdiri. Tetapi sangat disayangkan bahwa reruntuhan istana tersebut tidak dapat memberikan petunjuk akan adanya sebuah Kerajaan dan para raja yang pernah berkuasa pada saat itu. Sebuah petunjuk yang lebih jelas berasal dari prasasti Kalasan yang menulis dengan huruf-huruf yang berkarakter dari tahun 778 M. Hal ini diperjelas dalam prasasti Raja Balitung pada tahun 907 M. Prasasti Raja Balitung menyebutkan silsilah raja-raja yang berkuasa saat itu dimana Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu adalah sedang berkuasa pada jaman tersebut.

Pada saat yang sama, selama periode tersebut, agama Budha yang merupakan agama dari Dinasti Syailendra juga sedang berkembang. Dinasti Syailendra mempunyai hubungan yang sangat erat dengan Kerajaan Sriwijaya di Palembang. Pada waktu tertentu di jaman itu, agama Budha mencapai puncaknya dan meninggalkan banyak bangunan yang masih berdiri hingga kini.

Candi Prambanan seperti yang dikenal sekarang, merupakan sebuah nama yang diberikan bagi kompleks candi yang dilestarikan. Pada kenyataannya, lebih tepat jika disebut Candi Siwa karena sesuai dengan karakter candi tersebut. Beberapa bangunan candi telah direstorasi tetapi kebanyakan telah menjadi puing-puing reruntuhan(www.yogyes.com).
< <>>
http://www.smilejogja.com/serba-serbi/wisata-jogja/prambanan/


06 Juni 2006
Candi Prambanan Ditutup Sementara
 
Presiden RI Susilo Bambang Yudhotono (SBY) meninjau Candi Prambanan, Selasa (30/5, meminta agar Candi Prambanan ditutup sementara bagi wisatawan menyusul kerusakan akibat gempa berkekuatan 5,9 skala Richter yang menggoncang Kota Yogyakarta dan Jawa tengah. Turut hadir antara lain Ibu Negara Ny. Ani Yudhoyono, Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo. Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata jero Wacik, menteri keuangan Sri Mulyani dan Seskab Sudi Silalahi. SBY tiba di candi Prambanan pukul 11.00 WIBlangsung berkeliling meninjau Candi Prambanan dan diberi penjelasan oleh petugas Balai Kepurbakalaan. Supaya tidak kelilipan debu reruntuhan candi dan menghalau silaunya matahari, SBY pun mengenakan kaca mata coklat sambil menunjuk bagian Cnadi garuda yang pada bagian atasnya tampak miring dan dapat jatuh kapan saja. Kita akan memeperbaiki Prambanan dengan tidak mengubah ciri khas candi.Kita bisa bekerja sama dengan lembaga dunia dan menteri untuk menjaga peninggalan budaya ini.Sebelum dinyatakan aman, Candi Prambanan belum dibuka untuk umum, jika pengunjung ingin melihat lebih jauh diperbolehkan tetapi jangan memasuki areal percandian. Sementara itu Candi-candi yang mengalami kerusakan seperti Candi Syiwa, Prambanan dikelilingi bambu-bambu yang kokoh guna menopang kerusakan candi akibat gempa. Juga Candi Garuda mengalami kerusakan yang parah, Candi tampak miring dan bagian ujung candi pun tampak mengkhawatirkan. gapura candi garuda rusak berat. demikian pula dengan pagar di sekeliling candi yang roboh. Akibatnya puing-puing candi pun berserakan. Puing itu memang sengaja dibiarkan berserakan sampai ada pemerikasaan dari petugas candi. Candi Brahma di areal Prambanan juga mengalami kerusakan, namun tidak separah Candi garuda. Puing-puing candi pun masih dibiarkan berserakan sedangkan pagar candi ambruk yang mengakibatkan petung-patung di candi itu berjatuhan.

http://members.bumn-ri.com/borobudur/news.html?news_id=14156


Pemugaran Candi: Dari Borobudur untuk Prambanan
Senin, 11/06/2007 - 10:10 - dikirim oleh: fajar. Berita

Setahun sudah kejadian gempa Yogya berlalu. Namun, penderitaan masyarakat masih belum beranjak dari sana, dan berbagai masalah pun belum terselesaikan, di antaranya soal kerusakan Candi Prambanan.

Bebatuan yang tersusun dan terukir menjadi bangunan yang indah bentuknya itu adalah paduan karya arsitektur dan budaya yang tak ternilai serta mempunyai multimanfaat. Borobudur dan Prambanan dua di antara puluhan hingga ratusan situs candi yang pernah ditemukan di Indonesia adalah ikon atau ciri khas budaya Nusantara di mata dunia.

Bagi masyarakat Buddha dan Hindu, dua obyek peribadatan itu wajib dikunjungi untuk melakukan prosesi ritual mereka pada hari-hari besar keagamaan. Pada hari Waisak, Jumat (1/6) pekan lalu, misalnya, umat Buddha berbondong-bondong mendatangi “rumah peribadatan” Bodobudur itu.

Ketika candi Buddha Mahayana yang dibangun pada abad ke-10 itu mengalami kerusakan berarti pada tahun 1948, Pemerintah Indonesia pada tahun 1965 meminta dukungan dari Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) untuk melakukan perbaikan.

Pada tahun 1968, profesor Soekmono, seorang arkeolog, meluncurkan kampanye “Save Borobudur” dan memimpin proyek besar restorasi itu. Lebih dari 15 tahun dan 20 juta dollar AS diperlukan untuk pemugaran Borobudur, dan melibatkan tenaga profesional dari 27 negara. Selama masa restorasi yang memakan waktu 8 tahun, lebih dari satu juta blok batu dipindahkan dan dipasang kembali seperti menata kepingan jig-saw puzzle. Ada 13.000 panel batu pahatan yang harus dibersihkan dan dirawat untuk preservasi.

Untuk megaproyek ini dilibatkan para insinyur, ahli kimia, biologi, arkeologi, dan arsitektur yang saling berbagi keahlian dalam mengatasi masalah tersebut. Mereka di antaranya menerapkan beberapa teknik konservasi baru, termasuk prosedur baru untuk mengatasi kerusakan batuan oleh mikroorganisme.

Di antara pakar yang terlibat adalah doktor teknik sipil, Vijay K Khandelwal dari IBM India, yang sebelumnya juga menangani restorasi candi di negaranya. Memperingati 70 tahun berdirinya IBM Indonesia, 26 Mei 2007, dipamerkan dokumentasi hasil aplikasi komputer untuk membantu restorasi Borobudur.

Dalam laporannya pada tahun 1975, Vijay yang melaksanakan proyeknya selama dua tahun menjelaskan, peran komputer terutama dalam melaksanakan tiga tugas penting untuk pemugaran Borobudur, yaitu pengendalian proyek, meregistrasi batuan, dan memadupadankan batuan yang hilang dan rusak atau terlepas dari susunannya (matching missing stones).

Dalam proses pemugaran Borobudur, sekitar 750.000 batuan yang penting diberi nomor sebelum diurai. Akurasi sistem pelaporan ini akan menjamin tidak ada batu yang mendapat perlakuan kimiawi yang salah, kesalahan dalam penempatannya kembali, mudah dan cepat dilacak bila diperlukan. Diketahui ada sekitar 40.000 bagian batuan candi yang harus menjalani “perawatan” karena mengalami kerusakan dan memerlukan waktu pemugaran hingga lima tahun.

Sistem juga akan mengoptimasikan perencanaan pemugaran, efisiensi proses analisis, koordinasi antarberbagai operasi, dokumentasi dan analisis ilmiah perawatan batuan, serta penggunaan bahan kimia dalam proses perawatan.

Dengan sarana komputer, pekerjaan restorasi dapat selesai dengan cepat dan hasilnya akurat. Dalam pemrosesan data itu digunakan komputer sistem mainframe yang ketika itu berukuran sangat besar, memenuhi ruangan 5 meter x 5 meter. “Sistem komputer ini juga telah diterapkan untuk proyek pemugaran Piramida di Mesir, dan membantu menyelamatkan kota Venisia yang tenggelam,” urainya.

Restorasi Prambanan

Belajar dari pengalaman pada proyek restorasi Borobudur, mantan Direktur Utama IBM Indonesia Joni P Soebandono, Kamis (31/5), mengatakan ada baiknya sistem komputer juga diaplikasi pada restorasi Candi Prambanan. Hal ini ditimpali Dirut perusahaan komputer saat ini, Betti Alisyahbana, yang akan menjajaki kemungkinan berpartisipasi dalam proyek pemugaran Prambanan.

Namun Joni, yang kini menjadi dosen manajemen, bisnis, dan psikologi di beberapa perguruan tinggi ini mengharapkan ada insentif dari pemerintah berupa keringanan pajak bagi perusahaan yang mengalokasikan dananya—lewat program Social Corporate Responsibility—membantu pemugaran warisan budaya yang bernilai tinggi ini. Penanganan pemugaran candi juga memerlukan kolaborasi banyak perusahaan dan lembaga.

Seperti diketahui, Candi Prambanan dan Borobudur merupakan obyek wisata yang menarik, setiap tahun dikunjungi sekitar sejuta wisatawan domestik dan mancanegara. Lokasinya kira-kira 18 kilometer sebelah timur Yogyakarta di Desa Bokoharjo. Dibangun pada tahun 850 pada masa Kerajaan Mataram Hindu dengan rajanya Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya.

Sebagai salah satu candi Hindu terbesar di Asia Tenggara, Prambanan dinyatakan UNESCO sebagai situs warisan dunia. Ketika terjadi gempa pada 27 Mei 2006, sebagian tumpukan batu di puncak candi setinggi 47 meter itu runtuh. Sedangkan Borobudur yang turut diguncang gempa hanya sedikit retak.

Guru besar arkeologi Universitas Gadjah Mada Timbul Haryono mengatakan, akibat gempa itu candi yang terletak di antara Yogyakarta dan Klaten ambles atau turun hingga 10 cm.

Upaya rehabilitasi Prambanan dan Taman Sari (juga di Yogyakarta), sebenarnya tim dari UNESCO yang April lalu telah melakukan survei ke lokasi. Dalam menggalang partisipasi internasional, Kantor UNESCO di Jakarta, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia dengan bantuan pendanaan dari Kerajaan Arab Saudi menyelenggarakan pertemuan para ahli internasional di Yogyakarta pada 5-8 Maret 2007.

Tujuan pertemuan itu untuk mempersiapkan Action Plan yang terintegrasi dalam pemulihan pascagempa dan rehabilitasi di situs-situs budaya penting ini. Formulasi Rencana Aksi juga melibatkan ahli dari Australia, China, India, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat. Sebelum itu tim ahli dari Jepang Maret lalu telah melakukan riset teknis selama tiga minggu di Prambanan.

Restorasi Prambanan, jelas Richard Engelhardt, UNESCO Regional Advisor untuk Kebudayaan di Asia Pasifik dalam pertemuan di Yogyakarta itu, terkait dengan Konvensi Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1972 yang telah merumuskan kerangka kerja internasional untuk konservasi warisan budaya. Ketika itu ada 183 negara yang berkomitmen melindungi 830 situs alam dan budaya sebagai warisan dunia.

Sementara itu, Direktur Kantor UNESCO Jakarta Hubert J Gijzen menekankan pentingnya Kampanye Penyelamatan Internasional koordinasi dalam restorasi dan manajemen berkelanjutan terhadap situs warisan dunia, yaitu Borobudur, Prambanan, dan Taman Sari. Semua obyek wisata budaya itu menempatkan Yogyakarta sebagai “the Cultural Hub of Indonesia”. (YUNI IKAWATI)
http://jibis.pnri.go.id/aktivitas/berita/thn/2007/bln/06/tgl/11/id/1026

ANDI PRAMBANAN

Memasuki Candi Utama (Candi Siwa) arah Utara, Pengunjung dapat melihat patung seorang putri cantik(Roro Jonggrang).

Menurut legenda, Roro Jongrang adalah putri Raja Boko yang dikutuk menjadi patung oleh Bandung Bondowoso (Seorang lelaki Perkasa Putra Raja Pengging)yang ingin menikahinya. Roro Jongrang tidak mencintai, Bandung Bondowoso bersedia dinikahi dengan mengajukan syarat apabila Bandung dapat membuatkan seribu candi dalam satu malam dan Bandung menyanggupinya.

Dengan kekuatan supra naturalnya Bandung hampir menyelesaikan tugasnya,namun Roro Jonggrang berusaha menggagalkan dengan cara memerintah para wanita desa yang berada disebelah timur tempat Bandung membuat Candi untuk membakar jerami dan menumbuk padi, hingga suasananya seperti dini hari dan ayam-ayam pada berkokok,maka pada saat itu kekuatan supra natural untuk menggunakan jin/setan berlarian semua karena mereka mengira pagi telah datang. Dan karena tidak dapat menahan amarahnya Bandung mengutuk Roro Jonggrang menjadi sebuah patung.

CANDI PRAMBANAN

Candi Prambanan merupakan Candi Hindu terbersar di Indonesia,Berketingian 47 meter,dibangun pada abad 9,Letaknya berada 17 km arah timur Jogyakarta di tepi jalan raya menuju Solo,Candi yang utama yaitu Siwa(Tengah)Candi Brahma(Selatan) dan Candi Wisnu(utara)didepannya terletak candi Wahana(Kendaraan) sebagai kendaraan Trimurti; Candi Angsa adalah kendaraan Brama(Dewa Penjaga);Candi Nandi(Kerbau) adalah kendaraan Siwa(Perusak)dan Candi Garuda adalah kendaraan Wisnu(Dewa Pencipta).

Pada dinding pagar langkan Candi Siwa dan Candi Brahma dipahat relief cerita Ramayana tersebut searah jarum jam, dan rwlief selanjutnya disambung di Candi brahma. 
http://www.jawatengah.go.id/loader2.php?SUB=potensi&DATA=wisata&KOTA=kabupaten_klaten


Candi Prambanan Rusak Berat

Candi Prambanan. Foto: Java Media Center
Meski hanya berkekuatan 5,9 skala Reichter namun gempa tektonik ini mampu mengakibatkan kompleks Candi Prambanan di perbatasan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah rusak berat. Kerusakan paling tampak pada Candi Brahma, yang terletak di sebelah selatan candi terbesar, Candi Syiwa di kompleks percandian yang dibangun pada abad kesembilan itu.

Dari pengamatan Kompas, dari tiga candi utama di kompleks percandian itu, Candi Brahma mengalami kerusakan yang paling berat. Sebagian besar batu, ornamen, dan relief candi yang di dalamnya terdapat patung Dewa Brahma itu runtuh. Bahkan, batu itu berserakan di pelataran candi.
Candi Prambanan. Foto: Java Media Center

Bahkan, bagian dalam Candi Brahma runtuh, dan batu candi maupun ornamen menyumpal di pintu masuk bangunan itu. Kerusakan juga terlihat pada sebagian candi perwara, candi apit, dan candi angsa yang terletak di depan Candi Brahma. Selain batu candi yang berserakan, pada tanah di sekitar candi pun tampak rekahan, meskipun tidak terlalu dalam.

Bangunan batu yang menjadi pintu gerbang masuk ke kompleks percandian itu juga runtuh, sehingga tidak bisa digunakan lagi. Selain itu, sebagian bagian perkantoran Taman Wisata Candi Prambanan, yang terletak di kompleks percandian itu, seperti diakui Direktur Utamanya Wagiman Sudiyarso, mengalami kerusakan, terutama bagian atap. Tetapi, tidak ada korban jiwa maupun terluka di kompleks candi dan perkantoran itu.

Direktur Purbakala Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala Departemen Budaya dan Pariwisata Suroso, yang ditemui di kompleks Candi Prambanan, mengaku prihatin dengan kerusakan yang terjadi di Candi Brahma itu. Anda melihat sendiri kondisinya, Candi Brahma mengalami rusak berat. Butuh waktu lama untuk menata dan memperbaiki kembali candi itu, jelasnya.
Candi Prambanan. Foto Java Media Center

Pintu utama masuk Candi Brahma retak, sehingga harus dibongkar. Menurut Suroso, pembongkaran itu membutuhkan waktu sekurang-kurangnya setahun. Tetapi, yang lebih lama adalah menata kembali bebatuan itu. Meskipun gambar candi itu kami sudah punya, tetapi untuk pembangunannya membutuhkan waktu lama, bisa dua tahun, katanya lagi.

Selain kompleks Candi Prambanan yang mengalami kerusakan, Suroso menuturkan, sejumlah candi di Jateng dan Yogyakarta juga rusak, akibat gempa bumi. Candi Plaosan dan Candi Sewu di Kabupaten Klaten, Candi Sojiwan di Kabupaten Magelang, dan Candi Ratu Boko di Kabupaten Sleman (DIY) dilaporkan rusak. Bahkan, bagian kepala (stupa atas) Candi Plaosan dan sebagian Candi Sewu runtuh.

Suroso mengakui sudah melihat kondisi Candi Plaosan, Candi Sewu, dan Candi Sojiwan yang juga rusak berat akibat terkena gempa bumi itu. Tetapi, Candi Borobudur tak mengalami kerusakan berarti, paparnya. Namun, karena terjadi gempa bumi, pagelaran sendratari Borobudur di pelataran Candi Borobudur, Sabtu malam dibatalkan.

Wagiman Sudiyarso menambahkan, dengan rusaknya kompleks Candi Prambanan itu, obyek wisata utama di perbatasan Jateng dan DIY itu untuk sementara ditutup. Ia belum bisa memastikan kapan obyek wisata, yang terkenal dengan patung Roro Jonggrang dan sendratari Ramayana, itu akan dibuka kembali untuk umum.

Sumber: Kompas 27mei 2006, Kompas Cyber Media. www.kompas.com

Tidak ada komentar: