Rabu, 06 Mei 2009

Diperlakukan Tidak Adil, SB Berniat Mundur



 
PERSDA NETWORK/ FX ISMANTO
Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir didampingi Sekjen PAN Zulkifli Hasan, tampak serius saat memberikan pembekalan kepada 300 caleg PAN yang hadir dari 600 caleg seluruh Indonesia dalam acara 'Pemantapan Kinerja Calon Anggota Legislatif PAN se-Indonesia', Minggu (28/12) di Bollrom Hotel Sultan, Jakarta. 
Rabu, 6 Mei 2009 | 19:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir (SB) berniat mengundurkan diri karena merasa tidak diperlakukan secara adil oleh partainya. Ketika hendak mengajukan diri sebagai calon wakil presiden bersama dengan calon presiden Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Letjen TNI Purn Prabowo Subianto, internal partai seolah-olah menghalanginya.

"Puncaknya seusai peristiwa Yogya (Rapimnas PAN) lalu. Jadi Pak SB tidak memiliki ruang lagi untuk menjadikan partai sebagai alat pengabdi kepada masyarakat," ujar Ketua Penelitian dan Pengembangan DPP PAN Sayuti Asyathri, Rabu (6/5) malam, kepada Kompas.com.

Seperti diberitakan, pada rapimnas tersebut, peserta menetapkan anggota MPP DPP PAN Hatta Rajasa menjadi calon wakil presiden mendampingi capres dari Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Keputusan tersebut disahkan kendati SB tidak menghadiri sesi tersebut. Merapatnya PAN ke PD berawal ketika Ketua MPP DPP PAN Amien Rais bertemu dengan SBY beberapa waktu lalu.

Menurut Sayuti, yang juga anggota Komisi II DPR RI, kini suasana di partai berbasis Muhammadiyah tersebut sudah tidak kondusif lagi dan penuh dengan politicking. Sayuti sendiri menuding Amien sebagai salah satu penyebab tidak kondusifnya kondisi partai berlambang matahari tersebut.

Kini, lanjut Sayuti, SB berencana menunggu waktu yang tepat untuk undur diri. Namun, Sayuti beserta para elite yang dekat dengan SB tetap berusaha meminta SB untuk memimpin partai tersebut.

Tidak ada komentar: