KPU Solo Belum Rampung, KPU Klaten Strategi Maraton
Selasa, 21 April 2009 | 06:24 WIB
SOLO, KOMPAS - Tenda hijau dengan kursi-kursi lipat seperti akan ada hajatan menghias depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Solo , Senin (20/4). Suasana ini diperkuat dengan lantunan lagu-lagu yang diperdengarkan lewat pengeras suara. Namun tidak ada seorang pun duduk di kursi-kursi yang menghadap dua layar besar.
Orang-orang justru mengumpul di bawah pohon di luar pagar kantor KPU. Satu per satu lalu pergi. Rencana hajatan KPU berupa rekapitulasi suara yang semula dijadwalkan pukul 10.00 diskors menjadi pukul 19.30 karena panitia pemilihan kecamatan (PPK) Banjarsari dan PPK Pasar Kliwon belum menyelesaikan rekapitulasinya. KPU yang seharusnya menetapkan hasil pemilihan legislatif di lima kecamatan yang ada di Solo tanggal 19 April lalu molor dari jadwal yang ditetapkan.
Sebaliknya, KPU Kabupaten Klaten telah menyelesaikan rekapitulasi suara di 26 kecamatan hari Sabtu lalu. Menurut Ketua KPU Kabupaten Klaten Ngatmin Sumarto Pawiro, sejak awal pihaknya menjabar strategi agar bisa menyelesaikan penghitungan suara tepat waktu.
Sejak awal kami tanamkan motivasi penyelenggara harus kompak, tidak boleh saling menyalahkan. Jika ada masalah, solusinya dicari bersama. Hasilnya setiap pertemuan, semua anggota KPPS, PPS, dan PPK pasti datang , kata Ngatmin.
Dengan 3.029 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 401 desa di 26 kecamatan, Ngatmin bersama anggota KPU lainnya sejak awal menyusun strategi penghitungan yang efisien. Saat data rekapitulasi suara masuk ke KPU, penghitungan berlangsung maraton 36 jam nonstop. Saksi sebelumnya sudah diberi pengertian dan bersedia maraton.
Misalnya dalam satu dapil ada tujuh kecamatan, ada tujuh orang yang siap dengan data rekapitulasinya. Perolehan partai A dibaca dulu di tujuh kecamatan, lalu partai B, dan seterusnya. Jadi cepat, kata Ngatmin.
Masalah bukan tidak muncul. Menurutnya, ada juga data sejak dari KPPS sudah salah. Misalnya suara untuk partai dan caleg dihitung dua dari seharusnya satu. Namun kami sejak awal memetakan kecamatan mana yang berpotensi timbul masalah, kami pantau dan supervisi langsung. Kami bahkan sampai bawa printer laser kemana-mana untuk mendukung PPK yang butuh cetak cepat, kata Ngatmin.
Ketua KPU Kota Solo Didik Wahyudiono mengatakan, dinamika politik Solo yang tinggi menyebabkan proses rekapitulasi suara tidak bisa selesai cepat. Menurutnya, cukup banyak caleg yang datang protes kepada PPK saat input hasil reka pitulasi suara selain kendala teknis penghitungan. KPU Solo menjanjikan penetapan berlangsung sebelum Rabu. Solo beda dengan daerah lainnya yang menurut saya lebih landai permasalahannya, kata Didik.
Ketua PPK Banjarsari Suherman mengatakan, Senin (20/4) siang pihaknya telah menyelesaikan rekapitulasi suara, hanya tinggal menyelesaikan input suara ke komputer. Banjarsari memiliki 422 TPS, terbanyak dibanding PPK lainnya. Kalau caleg atau saksi parpol sih sudah tidak ada lagi yang datang saat input. Hanya saja data dari KPPS kurang lengkap, seperti jumlah DPT, jumlah laki-laki dan perempuan. Jadi kami harus melengkapi dulu, kata Suherman.
Ketua Panwas Kota Solo Sri Sumanta sejak awal memperkirakan molornya jadwal. Menurutnya, ini karena kurang dipahaminya teknis oleh penyelenggara di lapangan. KPU sudah melanggar sendiri jadwal yang ditetapkannya. Ini masukan agar ke depan lebih memerhatikan ini, misalnya bimbingan teknis agar dipastikan diikuti seluruh penyelenggara di semua lapisan, katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar